Jumat, 22 November 2013

FUNGSI ACTUATING



FUNGSI ACTUATING ATAU MENGGERAKKAN MENJALANKAN

Asumsi partnership kemitraan adalah staf menyukai mencintai pekerjaan, mereka akan melaksanakan dengan baik apabila berpartisipasi ikut serta dalam mencapai keberhasilan tujuan organisasi. Untuk membangun perasaan kebersamaan, mereka diperlakukan sebagai mitra kerja dan bukan buruh yang diperintah tanpa tahu dan paham apa yang dikerjakan . Staf harus memahami posisi unit kegiatan kerja bahwa apa yang mereka lakukan adalah bagian dari keseluruhan kegiatan pencapaian tujuan yang turut menentukan keberhasilan dan bukan sekedar sebagai tambahan asesori
Asumsi produktivitas didasarkan pada anggapan bahwa staf mampu menghasilkan produk baik secara kuantitas dan kualitas sesuai dengan kinerja atau tuntutan kerja yang dapat memenuhi kepuasan stakeholder/ pengguna maupun standar kerja organisasi di mana mereka menjadi bagiannya. Untuk itu staf harus memahami dengan baik standar kualitas dan kuantitas yang ditegakkan oleh organisasi. Diyakini bahwa jika produktivitas tinggi akan membawa keuntungan tinggi pula bagi mereka. Ini berarti manajer di dalam mengambil kebijakan harus jelas standar operasionalnya, agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan kebijakan pimpinan.
Asumsi pemuasan kebutuhan, didasarkan pada asumsi bahwa setiap klien pengguna hasil evaluasi dapat dipenuhi kepuasan kebutuhannya untuk mengevaluasi implementasi program yang dilaksanakan, baik yang sedang maupun yang telah selesai guna pengambilan keputusan terhadap program tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangkitkan motivasi ( Heidjrachman.R.1996.p-62-63) sebagai berikut:
  1. Meningkatkan minat pekerja dengan pemberian motivasi
  2. Memelihara dan menjamin kepuasan individu dan sosial
  3. Mengembangkan keselarasan dan perasaan untuk ikut berperan serta.
  4. Meningkatkan kerjasama dengan menjamin kelangsungan dan keamanan pekerjaan di masa datang
  5. Menciptakan rasa setia melakukan keseimbangan dalam distribusi tugas, beban, balas jasa, disiplin, dll
  6. Meningkatkan semangat kerja, persaingan positif prestasi individu dan sosial
  7. Meningkatkan disiplin pribadi dengan mengembangkan tanggung jawab dan pemberdayaan
  8. Membangkitkan rasa hormat dan keinginan untuk tetap memegang rahasia organisasi.
  9. Meyakinkan pekerja akan berbagai peraturan organisasi dengan memberikan penjelasan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban melaksankan kegiatan organisasi
  10. Mendorong ambisi dengan memberikan kesempatan pengembangan organisasi
  11. Mencegah frustasi dengan menyelesaikan keluh kesah, kesalahpahaman dengan cara simpatik.
  12.   Pemberian insentif dengan melaksanakan motivasi moneter dan simbol penghargaan status
Kondisi-kondisi untuk memudahkan memotivasi menurut Terry (200,p,135-136) adalah:
  1. Memperluas tugas dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar
  2. Pertukaran tugas antar pegawai secara berkala untuk mengurangi rasa jenuh
  3. Manajemen menurut sasaran, menekankan pada hasil yang harus dicapai (MBO)
  4. Partisipasi, dengan merencanakan tujuan yang akan dicapai, cukup pengetahuan, cukup waktu.
  5. Manajer ganda, dengan membantu anggota-anggota melaksanakan tugas lebih baik mengembangkan bakat, menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai dengan keinginan organisasi
  6. Mencapai tujuan, pekerjaan harus mempunyai arti dan nilai tinggi
  7. Pertumbuhan, memenuhi keinginan untuk maju dan berkembang mendapat perhatian guna menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang baik
  8. Pengakuan, penerimaan dan penghargaan status akan keberadaan dan keberhasilan yang dicapai.
  9. Tanggungjawab, baik secara individu maupun sosial kepada pegawai dalam melaksanakan tugas.
Dalam actuating terkandung adanya Directing/pengarahan. Tanpa pengarahan dari pimpinan dapat menyebabkan keraguan atau kebimbangan dalam melaksanakan tugas. Directing merupakan sebuah kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota kelompok melalui tugas-tugas guna mencapai tujuan. Seorang manajer yang dapat memberi pengarahan karena ia. Mengetahui kondisi bawahan, keahlian dan kemampuannya , mengerti akan kapasitas dan keinginan-keinginannya, apa yang akan dihasilkan, dan sikap hidupnya agar pengarahan tepat sasaran dan tepat waktu dan tempat.
Pemberian informasi yang baik dalam melaksanakan tugas diperlukan, misalnya informasi tentang peralataan terkait yang diperlukan dalam kerja masing-masing unit kerja, uraian tugas pekerjaan, identifikasi bagian-bagian utama dalam kegiatan organisasi, hubungan antar unit kerja, monitoring pelaksanaan tugas, evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan lain sebagainya. Prinsip “well inform” akan sangat membantu menumbuh kembangkan motivasi diri.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar