FUNGSI ACTUATING ATAU MENGGERAKKAN
MENJALANKAN
Asumsi partnership kemitraan
adalah staf menyukai mencintai pekerjaan, mereka akan melaksanakan dengan baik
apabila berpartisipasi ikut serta dalam mencapai keberhasilan tujuan
organisasi. Untuk membangun perasaan kebersamaan, mereka diperlakukan sebagai
mitra kerja dan bukan buruh yang diperintah tanpa tahu dan paham apa yang
dikerjakan . Staf harus memahami posisi unit kegiatan kerja bahwa apa yang
mereka lakukan adalah bagian dari keseluruhan kegiatan pencapaian tujuan yang
turut menentukan keberhasilan dan bukan sekedar sebagai tambahan asesori
Asumsi produktivitas
didasarkan pada anggapan bahwa staf mampu menghasilkan produk baik secara
kuantitas dan kualitas sesuai dengan kinerja atau tuntutan kerja yang dapat
memenuhi kepuasan stakeholder/ pengguna maupun standar kerja organisasi di mana
mereka menjadi bagiannya. Untuk itu staf harus memahami dengan baik standar
kualitas dan kuantitas yang ditegakkan oleh organisasi. Diyakini bahwa jika
produktivitas tinggi akan membawa keuntungan tinggi pula bagi mereka. Ini
berarti manajer di dalam mengambil kebijakan harus jelas standar
operasionalnya, agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan kebijakan
pimpinan.
Asumsi pemuasan kebutuhan,
didasarkan pada asumsi bahwa setiap klien pengguna hasil evaluasi dapat
dipenuhi kepuasan kebutuhannya untuk mengevaluasi implementasi program yang
dilaksanakan, baik yang sedang maupun yang telah selesai guna pengambilan keputusan
terhadap program tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
membangkitkan motivasi ( Heidjrachman.R.1996.p-62-63) sebagai berikut:
- Meningkatkan minat pekerja dengan pemberian motivasi
- Memelihara dan menjamin kepuasan individu dan sosial
- Mengembangkan keselarasan dan perasaan untuk ikut berperan serta.
- Meningkatkan kerjasama dengan menjamin kelangsungan dan keamanan pekerjaan di masa datang
- Menciptakan rasa setia melakukan keseimbangan dalam distribusi tugas, beban, balas jasa, disiplin, dll
- Meningkatkan semangat kerja, persaingan positif prestasi individu dan sosial
- Meningkatkan disiplin pribadi dengan mengembangkan tanggung jawab dan pemberdayaan
- Membangkitkan rasa hormat dan keinginan untuk tetap memegang rahasia organisasi.
- Meyakinkan pekerja akan berbagai peraturan organisasi dengan memberikan penjelasan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban melaksankan kegiatan organisasi
- Mendorong ambisi dengan memberikan kesempatan pengembangan organisasi
- Mencegah frustasi dengan menyelesaikan keluh kesah, kesalahpahaman dengan cara simpatik.
- Pemberian insentif dengan melaksanakan motivasi moneter dan simbol penghargaan status
Kondisi-kondisi untuk memudahkan memotivasi
menurut Terry (200,p,135-136) adalah:
- Memperluas tugas dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar
- Pertukaran tugas antar pegawai secara berkala untuk mengurangi rasa jenuh
- Manajemen menurut sasaran, menekankan pada hasil yang harus dicapai (MBO)
- Partisipasi, dengan merencanakan tujuan yang akan dicapai, cukup pengetahuan, cukup waktu.
- Manajer ganda, dengan membantu anggota-anggota melaksanakan tugas lebih baik mengembangkan bakat, menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai dengan keinginan organisasi
- Mencapai tujuan, pekerjaan harus mempunyai arti dan nilai tinggi
- Pertumbuhan, memenuhi keinginan untuk maju dan berkembang mendapat perhatian guna menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang baik
- Pengakuan, penerimaan dan penghargaan status akan keberadaan dan keberhasilan yang dicapai.
- Tanggungjawab, baik secara individu maupun sosial kepada pegawai dalam melaksanakan tugas.
Dalam actuating terkandung
adanya Directing/pengarahan. Tanpa pengarahan dari pimpinan dapat menyebabkan
keraguan atau kebimbangan dalam melaksanakan tugas. Directing merupakan sebuah
kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota kelompok melalui tugas-tugas
guna mencapai tujuan. Seorang manajer yang dapat memberi pengarahan karena ia.
Mengetahui kondisi bawahan, keahlian dan kemampuannya , mengerti akan kapasitas
dan keinginan-keinginannya, apa yang akan dihasilkan, dan sikap hidupnya agar
pengarahan tepat sasaran dan tepat waktu dan tempat.
Pemberian informasi yang
baik dalam melaksanakan tugas diperlukan, misalnya informasi tentang peralataan
terkait yang diperlukan dalam kerja masing-masing unit kerja, uraian tugas
pekerjaan, identifikasi bagian-bagian utama dalam kegiatan organisasi, hubungan
antar unit kerja, monitoring pelaksanaan tugas, evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas dan lain sebagainya. Prinsip “well inform” akan sangat membantu menumbuh
kembangkan motivasi diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar